Si Jenius Musik Ed Sheeran, Liriknya Kok Bisa Sepahit Itu?

Si Jenius Musik Ed Sheeran, Liriknya Kok Bisa Sepahit Itu?

thewallflowermoderndiner.com, Si Jenius Musik Ed Sheeran, Liriknya Kok Bisa Sepahit Itu? Tak perlu gimik berlebihan, Ed Sheeran hanya butuh gitar dan kata-kata. Tapi anehnya, di balik senyumnya yang selalu kalem, tersimpan racikan lirik yang seperti menusuk pelan-pelan. Kadang bikin meleleh, lain waktu bikin dada sesak. Bahkan, banyak yang bertanya dalam hati, “Ini orang kok bisa sejujur itu sih dalam lagu?”

Jelas, bukan sekadar lagu cinta biasa. Ada getaran aneh tiap kali bait demi bait keluar dari mulut Ed. Karena itu, mari bongkar kenapa lirik-liriknya sering terasa seperti bekas luka lama yang baru di siram air garam.

Tak Cuma Tentang Putus, Tapi Luka yang Nggak Kunjung Kering

Ed Sheeran memang di kenal lewat lagu-lagu cinta. Namun, jangan buru-buru mengira semua lagunya manis kayak marshmallow. Nyatanya, sebagian besar lagunya justru penuh pahit, getir, dan luka yang tak gampang sembuh. Bahkan dalam lagu “Happier” misalnya, ia menulis tentang melihat mantan dengan orang baru dan itu bukan sekadar patah hati, tapi patah perasaan yang dalam banget.

Sementara di “Visiting Hours”, kita di paksa ikut duduk termenung menatap kehilangan. Liriknya nggak basa-basi. Justru terlalu jujur. Terlalu telanjang. Seolah Ed tak peduli kalau isi hatinya di baca jutaan orang. Ia tak menutupi luka, malah menyodorkannya langsung ke wajah kita.

Dan mungkin di situlah letak kekuatannya ketika semua orang sibuk menyembunyikan sakitnya, Ed malah bikin lagu dari air mata.

Dari Bar ke Panggung Dunia: Cerita Keras yang Tak Ditutupin

Si Jenius Musik Ed Sheeran, Liriknya Kok Bisa Sepahit Itu?

Siapa sangka, dulunya Ed Sheeran tidur di sofa teman, manggung di sudut-sudut bar, dan cuma di temani gitar kesayangan. Tapi justru dari situ, rasa pahit dalam hidupnya terbentuk. Pengalaman hidup yang nggak mulus itulah yang menyulapnya jadi penulis lagu penuh emosi.

Salah satu contoh paling kentara ada di lagu “The A Team”. Liriknya bukan soal asmara, tapi soal kehidupan kelam gadis muda yang terjebak di jurang narkoba. Lagu itu di tulis bukan karena ia mengarang cerita, tapi karena ia pernah menyaksikan sendiri kejatuhan seseorang.

Lihat Juga  Oppie Andaresta Suara Emas yang Bikin Hati Bergetar!

Ed seperti tidak pernah ingin membuat musik sekadar untuk trending. Dia menulis karena memang ada yang ingin di keluarkan dari dadanya. Bahkan, saat dunia menggilai “Shape of You”, ia tetap sisipkan lagu-lagu pahit dalam albumnya seakan ingin bilang, “Hidup itu nggak selalu soal dansa dan cinta.”

Liriknya Seperti Ngobrol, Tapi Bekasnya Panjang

Satu hal yang membedakan Ed Sheeran dari musisi lain adalah cara di a bikin lirik. Bukan sekadar rangkaian kata puitis. Tapi seperti di ajak ngobrol oleh sahabat lama yang tahu seluruh luka kita. Bahasa yang di gunakan juga simpel, tapi mengena. Tak heran, banyak orang merasa seolah hidupnya di ceritakan dalam lagu Ed.

Lagu seperti “Photograph” contohnya, tidak rumit. Tapi entah kenapa, saat lagu itu di putar, banyak orang di am-di am menghapus air mata. Karena liriknya seperti menggambarkan rasa rindu yang tidak selesai. Bahkan, saat semua orang di ruangan tertawa, lagu itu bisa membuatmu merasa sendiri.

Ini bukan soal teknik menulis lagu yang jago. Tapi soal keberanian membuka luka dan menuangkannya dalam lagu tanpa takut di hakimi.

Kesimpulan: Kepahitan yang Jadi Musik, dan Musik yang Jadi Obat

Ed Sheeran bukan cuma penulis lagu, di a semacam penerjemah luka. Tak semua orang bisa menjelaskan rasa hampa, tapi Ed berhasil menuliskannya dalam lagu. Kepedihan yang ia alami tak ia simpan rapat-rapat. Justru ia ubah jadi karya yang bikin pendengarnya merasa di temani.

Tak heran, lagu-lagunya begitu awet. Karena liriknya tidak menghibur saja, tapi juga menyembuhkan. Di balik tiap petikan gitar, ada bekas luka yang belum kering. Namun anehnya, lewat lagu-lagu itu, kita justru merasa lebih kuat. Jadi, saat kamu dengar lagu Ed Sheeran dan tiba-tiba dada terasa aneh, jangan heran. Bisa jadi, liriknya sedang memeluk luka-lukamu yang paling dalam dengan cara yang tak bisa di lakukan oleh siapapun selain Ed sendiri.

Back To Top